Rabu, 25 Agustus 2010

Kini, tiap orang pasti tertegun dengan tokek. Betapa tidak, hewan berkulit totol-totol ini tiba-tiba jadi primadona di mana-mana. Di berbagai daerah di belahan negeri ini, orang sibuk berburu tokek. Ya, karena harganya yang melambung fantastis.  Tak hanya puluhan atau ratusan juta, bahkan tokek sudah dihargai miliaran per ekor.

Meski banyak yang meragukan tingginya harga jual tokek, tapi banyak pula yang percaya. Bagi yang tak percaya, mungkin mereka melihat fenomena tokek ini sama dengan bunga anturium yang juga melambung beberapa waktu lalu, tapi kini hilang tanpa kabar. Bagi yang percaya, mungkin sudah  pernah membuktikan sendiri. Bagi saya pribadi, sudah pernah menyaksikan transaksi tokek batu seharga Rp 1,3 miliar di Banjarmasin, Kalsel. Tokek batu asal hutan Kalimantan itu dibeli orang Samarinda seharga Rp 1,3 miliar cash. wow…

Nah, ini ada sedikit referensi dari koran terpercaya, untuk apa tokek itu. Jadi, bagi yang percaya silakan berburu, dan bagi yang belum percaya silakan simak tulisan berikut ini. Ini adalah berita dari kompas.com.

Sebuah penelitian mengidentifikasi bahwa binatang sejenis cicak yang disebut tokek dan sering digunakan dalam pengobatan tradisional China atau traditional Chinese medicine (TCM) memiliki efek anti-tumor.

Sifat anti-tumor ini ditunjukkan melalui kemampuan menghambat tumor dengan cara memperkuat energi tubuh. Tim yang diketuai Prof Wang dari Universitas Henan, China, menunjukkan bahwa zat aktif tokek tidak hanya meningkatkan respons sistem kekebalan tubuh dari suatu organisme, tetapi juga menginduksi sel-sel tumor apoptosis (yang membunuh dirinya sendiri) serta menekan ekspresi protein VEGF dan bFGF, faktor pendukung berkembangnya kanker.

Kemoterapi—salah satu metode utama dalam pengobatan kanker yang kerap dilakukan para dokter saat ini—memiliki kelemahan karena tidak bisa selektif menyerang sel kanker sehingga memengaruhi zat antikanker itu sendiri, juga mengandung racun.

Pada 40 tahun terakhir ini, para ahli dari China telah mendapatkan dan menggunakan metode pengobatan kanker yang lebih efektif, yang diintegrasikan dengan TCM plus kemoterapi. Temuan-temuan tentang hal ini telah dipublikasikan setahun lalu pada 7 Juli 2008 di World Journal of Gastroenetrology (Jurnal Gastroenterologi).

Beberapa tulisan lain di beberapa media massa juga menyebut tokek punya banyak khasiat, mulai dari pengobatan kanker hingga obat AIDS. Yang jelas, saat ini beberapa peneliti dari berbagai dunia sedang meneliti khasiat lebih lanjut tentang tokek atau gecko ini. Jadi, mari kita sama-sama tunggu hasilnya. Semoga si tokek bisa membawa manfaat sebesar-besarnya bagi umat manusia dan kehidupan itu sendiri. Amin

Nah, masih ragu soal kedahsyatan harga tokek, atau malah jadi percaya kalau tokek itu dihargai sangat mahal. Silakan saja…

agar berat tokek tak menyusut


Banyak teman merasa bingung soal berat tokek. Saat ditimbang sendiri, berat tokek sesuai permintaan, tapi saat dibawa ke tempat tujuan, berat tokek tiba-tiba merosot tajam. Cerita seputar merosotnya berat tokek, mungkin juga pernah Anda dengar atau bahkan Anda alami sendiri.

Saya juga pernah mengalami hal ini. Rasanya memang cukup menjengkelkan. Saat itu, saya pergi ke rumah seorang peternak tokek. Di tempat itu, saya beli tokek ukuran 2,5 ons. Setelah ditimbang di tempat, dan beratnya oke, saya pun membayar sesuai perjanjian.

Ternyata, sesampai di rumah, tokek itu berubah menyusut. Perut tokek yang semula terlihat gendut, berubah menjadi kempis. Saya pun penasaran. Lalu saya timbang. Ternyata beratnya memang menyusut tajam menjadi kurang dari 2 ons. Wah, jengkel banget saat itu. Untung tokek itu bukan untuk saya jual. Bisa dibayangkan jika kita mau menjual tokek itu kepada buyer. Begitu sampai di tempat, berat tokek menyusut, bisa-bisa kita kena komplain. Bahkan kena pinalti karena telah dibuat perjanjian sebelumnya.

Nah, untuk menghindari menyusutnya berat tokek dalam perjalanan, berikut tips membawa tokek. Tips ini saya ambil dari blognya pakar tokek yang sudah bertahun-tahun menggeluti bisnis gecko ini, di www.tokektokek.blogspot.com.

Tokek merupakan hewan yang gampang sekali menyusut beratnya, karena bagian perut tokek yang sebenarnya hanya berisi angin. Jadi, gampang sekali menyusut. Oleh karena itu, badan tokek tidak bisa dijadikan sebagai perbandingan berat tokek. Melainkan hanya bagian kepala dan ekor yang bisa menggambarkan secara kasat mata berapa berat tokek.

Penyebab paling sering menyusutnya tokek adalah : kondisi tokek yang stres, kondisi lingkungan yang terlalu berisik, kondisi yang terlalu terang dan tokek sering dipegang serta ditimbang. Solusi/penanganan : Supaya tokek tidak menyusut/penyusutan tidak terlalu ekstrim pada saat dibawa, dapat dilakukan beberapa treatment/perlakuan yaitu :

1. Masukkan tokek ke dalam bambu sehingga tokek tidak dalam keadaan terlalu terang dan suhu selalu terjaga

2. Ke dalam mulut tokek, berikan 2 biji kacang hijau

3.Masukkan beberapa ekor jangkrik ke dalam wadah tokek supaya tokek tidak kelaparan selama perjalanan.

4.Jangan terlalu sering menimbang tokek atau memegang tokek dengan menggunakan tangan langsung, tokek bisa dipegang dengan menggunakan kain pada saat akan ditimbang. Tokek maksimal dipegang 2 kali. untuk memudahkan penimbangan, dapat dilakukan penimbangan wadahnya terlebih dahulu sehingga bisa langsung dikurangi beratnya.

Nah, itu sekadar tips membawa tokek agar tak menyusut beratnya. Selamat bertransaksi tokek, semoga berhasil.

T O K E K














Pernahkah anda melihat tokek
(Gecko gecko)? Atau saudara kecilnya, cicak? Saya yakin anda sudah pernah melihatnya. Tokek/cicak dapat berjalan di dinding dengan sudut yang sangat curam. Bahkan dapat pula berjalan di langit-langit. Mereka dapat menempel dimana saja. Pada permukaan apa saja. Kaca yang permukaannya halus, atau tembok dengan permukaan yang tidak rata. Mereka juga dapat menempel pada permukaan yang kotor dan berdebu.
Pernahkah terbersit pertanyaan bagaimana cara mereka melakukannya. Tentunya akan sangat berguna jika manusia mampu mengetahui rahasia besar ini.
Baru-baru ini para ilmuan telah berhasil membuat bulu halus yang terdapat pada kaki tokek yang digunakan untuk menempel. Bulu buatan ini, meski masih belum sempurna, bekerja mirip dengan jutaan bulu halus pada kaki tokek yang memungkinkan untuk menempel diatas permukaaan yang berbeda, tidak rata, kotor bedebu, dan lingkungan dimana lem-adhesive biasa tidak mampu.
Full, besama rekannya di Lewis & Clark College, UC Santa Barbara, dan Stanford University, melaporkan temuannya tentang rahasia tokek dalam menggunakan bulu halusnya untuk menempel tanpa penggunaan penghisap, lem, ataupun listrik statis. Mereka menemukan bahwa sudut antara bulu halus dengan bidang permukaan adalah hal yang menentukan dalam mengontrol daya menempel dan melepaskan pada tokek. Ratusan atau ribuan lapisan kecil yang terdapat pada ujung bulu-bulu halus tokek (disebut spatulae) akan menempel pada permukaan bidang dan berinteraksi secara molekuler.
Dengan lebih dari 500 ribu bulu halus untuk setiap kaki, dan ratusan sampai ribuan spatulae per bulu, akan menghasilkan interaksi molekular (dalam kimia di sebut gaya van der waals) total sebesar 1000 kali berat tubuh tokek.
Awalnya, tim ilmuan menduga daya rekat pada tokek sama dengan pada beberapa hewan, kodok, serangga, dan beberapa mamalia yang dapat menempel pada permukaan berdasarkan daya rekat kapiler, mengambil keuntungan dari tegangan permukaan cairan. Kebanyakan dari hewan-hewan ini memiliki semacam kelenjar pada kakinya yang menghasilkan cairan yang membuat mereka dapat menempel. Namun diketahui ternyata tokek tidak memiliki kelenjar seperti itu. Tak diragukan, spatulae pada ujung bulu-bulu halus di kaki dapat berinteraksi dengan lapisan air sangat tipis yang terdapat pada hampir seluruh permukaan.
Pada 2005, sebuah tim yang diketuai oleh Kellar Autumn, dosen biologi di Lewis & Clark College di Portland, Oregon, untuk pertama kalinya berhasil mengungkapkan bahwa tokek menjaga kaki lengketnya tetap bersih dengan mengebaskan partikel tanah setiap kali melangkah.
Kaki tokek sangat berlawanan dengan selotip yang menjadi “magnet” untuk menarik debu serta kotoran dan tidak dapat dipakai ulang. Dengan perekat tokek ini, bisa dibuat material pertama yang dapat menempel sekaligus membersihkan diri dari debu setiap kali kontak.
Saat ini ilmuwan di University of California, Berkeley, Amerika Serikat, telah berhasil menciptakan lem sintetis yang mirip dengan cara kerja kaki lengket tokek. Ini adalah lem pertama yang dapat membersihkan sendiri kotoran dan debu yang melekat sehabis digunakan tanpa memerlukan air atau bahan kimia (self-cleaning dry adhesive). Tidak seperti isolasi yang hanya bisa sekali pakai karena kotoran dan gangguan debu yang ikut menempel. A self-cleaning dry adhesive akan mempunyai banyak manfaat, seperti pada teknologi super konduktor, dan dapat menempel di bawah air dan di luar angkasa.
Selain itu juga penemuan ini membawa para ilmuwan itu semakin dekat dengan tujuan membuat robot segala medan yang dapat memanjat dinding dan langit-langit di lingkungan alami, bukan cuma di atas kaca yang bersih. Robot ini bisa pergi ke mana pun diperlukan, mungkin untuk mencari korban yang selamat setelah bencana.
This illustration shows how a dirt particle clinging to the gecko-inspired adhesive becomes more attached to a glass surface than to the adhesive’s microfibers, resulting in a dry self-cleaning effect. (Fearing lab/UC Berkeley)
Dalam studi terbaru, para ahli merancang perekat dengan serat mikro yang terbuat dari polimer kaku. Dengan menggunakan bola-bola mikro berdiameter 3-10 mikrometer untuk mensimulasikan kontaminan, para ilmuwan bisa menunjukkan bahwa serat mikro menekan partikel bola-bola mikro ke ujung serat ketika perekatnya tidak menyentuh permukaan. Ketika serat menekan permukaan halus, kontaminan membuat kontak yang lebih besar dengan permukaan dibanding dengan serat.
Note : Dikumpulkan dari berbagai sumber

Bukti Khasiat Hewan Bernama "Tokek" Ver 2

KOMPAS.Com - Tokek yang dalam bahasa Inggrisnya dikenal dengan nama Tokay Gecko atau Tucktoo, diyakini masyarakat dapat menyembuhkan penyakit gatal pada kulit badan. Didih (48) misalnya, mengaku pernah sembuh dari gatal gara-gara tokek.“Dulu saya pernah ngalamin gatal-gatal di dikulit badan saya. Terus ada teman yang menganjurkan supaya saya makan daging tokek, saya ikutin anjurannya. Saya makan daging bakar tokek. Setelah beberapa kali makan, gatal saya hilang,” ujar Didih saat ditemui Kompas.com di kediamannya di Pancoran Mas, Depok, Jumat (25/9).
Sebelum merasakan efek daging tokek, Didih mengaku sering mendengar kabar perihal khasiat organ tokek bagi kesehatan manusia. Namun, karena bentuk dan coraknya yang menjijikan, Didih mengaku enggan mencobanya. “Tapi akhirnya saya coba juga. Siapa tahu sembuh, Alhamdulillah sembuh juga,” katanya.
Hal yang sama dialami Suryadi Cahyo Asmoro (37). Pria warga Cipedak, Ciganjur ini sempat stres selama berbulan-bulan karena anaknya semata wayang, baru berumur dua tahun menderita gatal-gatal di muka.”Muka anak saya jadi jelek,” akunya.
Sempat si kecil dibawanya ke dokter beberapa kali dan diberi obat, tapi hasilnya nihil. “Kata dokter akibat alergi, tapi gak jelas gitu,” jelasnya. Tiap kali diobati sembuh. Namun setelah obat habis, gatal-gatal itu kambuh dan membuat muka anaknya tidak cantik lagi.
Akhirnya dicobanya membeli abon dari daging tokek. “Untung anak saya mau karena memang enak. Beberapa kali dicoba,” jelasnya. Selanjutnya tokek bakar. Alhasil, muka si kecil hingga sekarang (sudah setahun) sudah bersih dan tampak cantik.
Selain daging, darah dan empedu tokek diyakini juga bisa menjadi obat. Namun, khusus darah dan empedu, baik Didih maupun Suryadi belum pernah mencobanya. “Yang saya dengar sih gitu (darah dan empedu tokek bisa menjadi obat). Tapi saya nggak tahu buat obat apa.” ujarnya.
Tokek adalah binatang yang memangsa aneka serangga, cicak lainnya yang lebih kecil, dan tikus kecil. Seperti bangsa cicak lainnya, tokek aktif berburu terutama di malam hari. Namun, hati-hati jika hendak menangkapnya. Karena, tokek kerap menggigit jika ditangkap.
Bila dipegang, tokek otomatis akan mengangakan mulutnya, siap menggigit penangkapnya. Gigitannya sangat kuat, otot-otot rahangnya seakan mengunci, sehingga muncul pemeo bahwa gigitan tokek tak akan dapat lepas kecuali jika ada petir menyambar. Anggapan yang belum terbukti kebenarannya, kecuali bahwa memang betul gigitannya sukar dilepaskan.

Bukti Khasiat Hewan Bernama "Tokek"

KOMPAS.Com, Sebuah penelitian mengidentifikasi bahwa binatang sejenis cicak yang disebut tokek dan sering digunakan dalam pengobatan tradisional China atau traditional Chinese medicine (TCM) memiliki efek anti-tumor.
Sifat anti-tumor ini ditunjukkan melalui kemampuan menghambat tumor dengan cara memperkuat energi tubuh. Tim yang diketuai Prof Wang dari Universitas Henan, China, menunjukkan bahwa zat aktif tokek tidak hanya meningkatkan respons sistem kekebalan tubuh dari suatu organisme, tetapi juga menginduksi sel-sel tumor apoptosis (yang membunuh dirinya sendiri) serta menekan ekspresi protein VEGF dan bFGF, faktor pendukung berkembangnya kanker.
Kemoterapi—salah satu metode utama dalam pengobatan kanker yang kerap dilakukan para dokter saat ini—memiliki kelemahan karena tidak bisa selektif menyerang sel kanker sehingga memengaruhi zat antikanker itu sendiri, juga mengandung racun.
Pada 40 tahun terakhir ini, para ahli dari China telah mendapatkan dan menggunakan metode pengobatan kanker yang lebih efektif, yang diintegrasikan dengan TCM plus kemoterapi. Temuan-temuan tentang hal ini telah dipublikasikan setahun lalu pada 7 Juli 2008 di World Journal of Gastroenetrology (Jurnal Gastroenterologi).


Tokek Ekor Cabang 2

Gambar ini ada contoh tokek dengan ekor cabang 2. Konon dipercaya bahwa tokek dengan ekor cabang 2 mempunyai makna "Victory" artinya kemenangan. Konon dipercaya bahwa tokek tersebut bisa membawa kemenangan buat pemiliknya. Karena mitos tersebutlah tokek ekor cabang 2 juga dihargai dengan nilai tinggi. Jadi harga tinggi pada jenis tokek ini bukan karena manfaatnya untuk pengobatan tetapi lebih untuk unsur keberuntungan.

tokek 7 ons up

Gambar yang muncul disini ada tokek yang diperkirakan sekitar 7 0ns ke atas. Tokek tersebut merupakan tokek seorang dukun yang konon sudah ditransaksikan ke orang arab dengan harga 11 M, Gambar diperoleh oleh team kita ketika kami sedang berkunjung ke rumah beliau. Berdasarkan cerita dari pemiliknya langsung bahwa tokek tersebut sudah diperlihara dari kecil dan sudah sangat jinak. Gambar yang bawah merupakan gambar anak dukun bersama tokek kesayangannya. Gambar ini sebagai perbandingan saja untuk para pemburu tokek yang blm pernah liat tokek 7 ons ke atas.

Tips & Triks Beternak Tokek/Gecko

Tips & Triks Beternak Tokek/Gecko


Tokek skr sudah menjadi menjadi fenomena. nilai jual nya yang sangat tinggi membuat banyak orang yang beralih profesi menjadi peternak tokek. Tokek selain digunakan untuk pengobatan dapat juga digunakan sebagai hewan peliharaan atau binatang hias yang cukup jinak terutama untuk jenis Leopard. Beternak tokek merupakan hal yang gampang-gampang susah, kurangnya informasi yang tersedia mengenai cara beternak tokek membuat masyarakat masih kurang berminat untuk beternak tokek. masyarakat lebih memilih menangkapnya dari alam liar. Semoga dengan tulisan ini bisa memaparkan dengan jelas bagaimana untuk menjadi peternak tokek/gecko yang benar. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam beternak tokek yaitu :
1. Kandang
Untuk kandang tokek dapat menggunakan aquarium yang agak luas dengan ukuran 20-30 gallon. Pada bagian atas kandang dapat ditutup menggunakan jala dengan ukuran mesh yang kecil. Tokek tidak bisa meloncat dan tidak mempunyai toe pads untuk memanjat kaca kandang.
Untuk betina dapat dikandangkan secara bersama (asalkan ukuran relatif sama), tetapi untuk jantan dewasa sebaiknya dikandangkan pisah karena dapat saling berkompetisi dan saling membunuh. Sedangkan 1 ekor jantan bisa dikandangkan bersama dengan beberapa ekor betina(setelah sama-sama bertbobot kurang lebih 45 gram). Untuk tokek yang dikandangkan bersama maka ukuran tokek harus selalu diperhatikan karena kemungkinan satu tokek mempunyai ukuran yang lebih besar/pertumbuhan badan lebih cepat daripada tokek yang lain, oleh karena itu untuk tokek yang uk lebih besar harus dipisahkan segera supaya pertumbuhan badan menjadi merata dan tidak terjadi kompetisi makanan yang tidak seimbang. Untuk tokek betina yang masih ukuran kecil tidak boleh reproduksi dlu karena akan berdampak buruk pada kesehatan tokek tersebut .
2. Media/Substrat
Media yang baik untuk digunakan dalam kandang tokek adalah dengang menggunakan pasir terutama untuk tokek dengan ukuran panjang 5-6 inch dan tokek yang sudah dewasa. Pasir yang digunakan harus pasir yang sudah bersih dan dengan ukuran yang cukup halus (0,5mm).Tetapi untuk tokek yang masih kecil (belum mempunyai panjang 5-6 inch) sebaiknya jangan menggunakan media pasir karena pasir bisa tertelan dan membahayakan kesehatan tokek. jadi untuk tokek yang masih ukuran kecil dapat menggunakan alas handuk/kertas koran walaupun mempunyai kekurangan yaitu kandang harus lebih sering dibersihkan.
3. Suhu Kandang
Suhu kandang harus selalu dipantau dengan menggunakan termometer, batas maksimum suhu kandang adalah 90 derajat farenheit. Hindari pemasangan lampu pijar atau lampu uv dalam kandang. Kandang sebaiknya dalam kondisi gelap, mata tokek yang terkenal sinar dapat menyebabkan tokek menjadi stress sehingga menyebabkan tokek tidak mao makan dan mati. Untuk pencahayaan dapat menggunakan lampur merah karena tokek mempunyai sifat tidak bisa melihat warna merah. Sebaiknya hindari meletakkan batu dalam kandang karena dapat menyebabkan panas yang berlebih dalam kandang.
4. Tempat Berlindung
Kandang sebaiknya dilengkapi dengan pelindung karena tokek merupakan hewan noktural (hewan yang lebih senang dalam kondisi gelap). Tokek mempunyai sifat hidup bersembunyi di bawah batu atau reruntuhan jadi sebaiknya kandang dilengkapi dengan pelindung dengan lubang yang cukup besar. Kandang tokek dapat dilengkapi dengan beberapa pelindung(shelter) yang bisa terbuat dari kardus, kotak kecil atau kertas.
5. Pergantian Kulit
Seperti binatang reptil lainnya tokek juga mengalami siklus pergantian kulit. Frekuensi pergantian kulit tergantung pada umur dan pertumbuhan tokek. Untuk ukuran kecil lebih sering ganti kulit dibandingkan yang ukuran besar. Pergantian kulit ditandai dengan warna kulit yang semakin pudar dan keputih-putihan. Hal yang perlu diperhatikan ketika terjadi pergantian kulit yaitu kelembapan kandang dan kulit harus lepas dari badan tokek sampai sempurna. Kelembapan kandang harus lebih tinggi saat terjadi pergantian kulit. Pada saat pergantian kulit dapat menggunakan media kotak stereoform.
6. Minuman
Walaupun tokek berasal dari lingkungan yang kering, kandang harus dilengkapi dengan fasilitas minum yang tersedia 2-3x minggu perminggu.
7. Makanan
Makanan yang disarankan untuk tokek adalah jangkrik, ulat, cacing dan anak tikus yang masih berumur beberapa hari.

YUKK TERNAK TOKEK MUMPUNG BELUM LANGKA

KAMI JUAL TOKEK

KOMPAS.com — Dengan iming-iming akan mendapatkan keuntungan besar, seorang pemuda bernama Firdaus (21) dalam satu tahun terakhir telah menggeluti bisnis jual beli binatang yang kabarnya dapat menyembuhkan HIV/AIDS itu.
"Saya sudah 1 tahun bisnis tokek. Awalnya saya kenal sama seseorang bernama Mat Nur, lalu kita diskusi bagaimana caranya dapat duit banyak. Terus saya dengar tokek harganya mahal, ya udah sejak itu saya cari tokek dan saya jual-beliin deh," kata Firdaus saat ditemui Kompas.com di kediamannya di Kawasan Cipete Selatan, Jakarta, Jumat (25/9).

Untuk memelihara tokek-tokek itu, Firdaus mengaku tidak pernah mengalami kesulitan. Pasalnya, memelihara tokek, menurutnya, tidaklah sulit. Selain itu, ongkos makan juga tidak mahal. "Ternak tokek sebenarnya gampang. Satu minggu kita cuma kasih dia makan jangkrik seharga Rp 5.000 sebanyak dua kali. Artinya satu tokek seminggu biaya makannya Rp 10.000," katanya.

Jumlah tokek yang dimiliki Firdaus saat ini delapan ekor. Dari delapan tokek yang dimilikinya, berat maksimal adalah 2 ons, sedangkan yang paling ringan 1 ons. Meski telah 1 tahun berbisnis tokek, Firdaus mengaku belum pernah merasakan menjual tokek dengan harga yang fantastis. Harga tertinggi yang pernah didapatkan hanya Rp 2 juta. Ini karena tokek yang dimilikinya hanya memiliki berat maksimal 2 ons.

"Susah cari tokek yang besar. Tokek besar banyaknya di daerah, kalau di Jakarta jarang. Paling ada kecil-kecil," katanya. Harga tokek bervariasi. Sementara itu, mengenai harga jual tokek di pasaran, menurut pria bujang ini, tergantung berat tokek itu sendiri. Semakin besar atau berat tokek, harganya makin mahal.

"Kalau tokek ukuran 1 ons di pasaran bawah (bukan harga dari eksportir) Rp 100.000, kalau tokek 1,5 ons Rp 200.000, tokek ukuran 2 ons Rp 500.000 sampai Rp 2 juta. Tokek 2,5 ons harganya antara Rp 5 juta dan Rp 30 juta," paparnya.

Menurutnya, harga tokek mulai beranjak tinggi jika memiliki berat di atas 3 ons. Harga tokek dengan berat 3 ons sendiri, menurutnya, memiliki harga dari Rp 30 juta hingga Rp 100 juta-an, sedangkan tokek dengan berat 3,5 sampai 4 ons biasa dihargai dengan Rp 100 juga hingga Rp 800 juta. "Harganya bervariasi karena tiap bos beda harganya," ujarnya.

Binatang sensitif 


Lebih lanjut, Firdaus mengatakan, tokek merupakan jenis binatang yang cukup sensitif. Reptil yang masuk golongan cicak besar, suku Gekkonidae, ini gampang stres.

"Kalau dibawa pindah dari satu tempat ke tempat lain akan kelihatan. Pernah teman saya bawa dari Padang ke Jakarta buat dijual. Dari Padang beratnya 7 ons. Eh pas sampai Jakarta beratnya turun jadi 2 ons. Ternyata pas ditanya ke orang yang ngerti, itu gara-gara stres. Malah yang lebih parah lagi, teman saya bawa (tokek) dari Tanah Abang (Jakarta Pusat) ke Pasar Minggu. Eh pas sampai tujuan tokeknya mati. Akhirnya gagal dijual," ungkapnya.

Menurut Firdaus, tokek adalah binatang yang sejak dulu dikenal dapat menjadi obat. Daging tokek, menurutnya, dipercaya banyak orang merupakan obat gatal. Begitu juga dengan darah dan empedu tokek.

"Konon, empedu tokek yang sudah jadi kristal bisa jadi obat apa aja. Itu biasanya kalau tokeknya sudah 4 ons beratnya. Terus, tokek juga katanya bisa jadi obat HIV/AIDS, tapi enggak tahu apanya. Ada yang bilang darahnya, dagingnya, lidahnya," ujarnya.

SEPUTAR TOKEK

Selain suaranya yang khas dan unik, tokek juga mempunyai bermacam-macam manfaat! itulah mungkin salah satu alasan mengapa orang-orang rela membeli tokek yang bisa di bilang mahal. Dan yang menjadi sangat mahal karena penyakit yang bisa disembuhkan dengan tokek ini termasuk penyakit yang sangat berat seperti HIV/AIDS. Benarkah tokek bisa digunakan untuk menyembuhkan penyakit?
tokek
Mari kita simak artikel berikut ini yang dikutip dari kompas.com
Tokek yang dalam bahasa Inggrisnya dikenal dengan nama Tokay Gecko atau Tucktoo, diyakini masyarakat dapat menyembuhkan penyakit gatal pada kulit badan. Didih (48) misalnya, mengaku pernah sembuh dari gatal gara-gara tokek.
“Dulu saya pernah ngalamin gatal-gatal di dikulit badan saya. Terus ada teman yang menganjurkan supaya saya makan daging tokek, saya ikutin anjurannya. Saya makan daging bakar tokek. Setelah beberapa kali makan, gatal saya hilang,” ujar Didih saat ditemui Kompas.com di kediamannya di Pancoran Mas, Depok, Jumat (25/9).
Sebelum merasakan efek daging tokek, Didih mengaku sering mendengar kabar perihal khasiat organ tokek bagi kesehatan manusia. Namun, karena bentuk dan coraknya yang menjijikan, Didih mengaku enggan mencobanya. “Tapi akhirnya saya coba juga. Siapa tahu sembuh, Alhamdulillah sembuh juga,” katanya.
Hal yang sama dialami Suryadi Cahyo Asmoro (37). Pria warga Cipedak, Ciganjur ini sempat stres selama berbulan-bulan karena anaknya semata wayang, baru berumur dua tahun menderita gatal-gatal di muka.”Muka anak saya jadi jelek,” akunya.
Sempat si kecil dibawanya ke dokter beberapa kali dan diberi obat, tapi hasilnya nihil. “Kata dokter akibat alergi, tapi gak jelas gitu,” jelasnya. Tiap kali diobati sembuh. Namun setelah obat habis, gatal-gatal itu kambuh dan membuat muka anaknya tidak cantik lagi.
Akhirnya dicobanya membeli abon dari daging tokek. “Untung anak saya mau karena memang enak. Beberapa kali dicoba,” jelasnya. Selanjutnya tokek bakar. Alhasil, muka si kecil hingga sekarang (sudah setahun) sudah bersih dan tampak cantik.
Selain daging, darah dan empedu tokek diyakini juga bisa menjadi obat. Namun, khusus darah dan empedu, baik Didih maupun Suryadi belum pernah mencobanya. “Yang saya dengar sih gitu (darah dan empedu tokek bisa menjadi obat). Tapi saya nggak tahu buat obat apa.” ujarnya.
Tokek adalah binatang yang memangsa aneka serangga, cicak lainnya yang lebih kecil, dan tikus kecil. Seperti bangsa cicak lainnya, tokek aktif berburu terutama di malam hari. Namun, hati-hati jika hendak menangkapnya. Karena, tokek kerap menggigit jika ditangkap.
Bila dipegang, tokek otomatis akan mengangakan mulutnya, siap menggigit penangkapnya. Gigitannya sangat kuat, otot-otot rahangnya seakan mengunci, sehingga muncul pemeo bahwa gigitan tokek tak akan dapat lepas kecuali jika ada petir menyambar. Anggapan yang belum terbukti kebenarannya, kecuali bahwa memang betul gigitannya sukar dilepaskan. (kompas)

JUAL TOKEK 0271 2007 499

PEKANBARU - Maraknya perburuan satwa tokek di Pekanbaru yang dikabarkan bisa menyembuhkan penyakit HIV/AIDS ditanggapi serius pihak kesehatan di Pekanbaru, Riau.

Bahkan para dokter di Pekanbaru mengaku telah berkordinasi dengan pihak organisasi kesehatan dunia, World Health Organization (WHO).

Hal itu dilakukan karena dinas kesehatan di Pekanbaru ingin meneliti dan membuktikan kebenaran keampuhan tokek bisa menyembuhkan AIDS yang katanya terletak pada lidahnya.

"Kita sudah berkordinasi dengan WHO di Jakarta tentang kebenaran tokek bisa menyembuhkan virus AIDS. Saat ini WHO telah melakukan penelitian," terang Kepala Pelayanan RS Tampan, Jalan HM Subrantas, Pekanbaru Dr Burhanudin Agung dalam perbincangan dengan okezone, Sabtu, (21/3/2009) di ruangannya.

Menurut Burhanuddin, dokter yang sering menangani kasus AIDS, keseriusan para dokter ini dikarenakan memang saat ini belum ada satu pun riset WHO mendapatkan obat yang bisa menyembuhkan virus HIV/AIDS.

Dia juga berharap hasil penelitian yang dilakukan WHO terhadap tokek ini nantinya membawa kabar yang sangat diharapkan masyarakat yaitu memang bisa menyembuhkan HIV AIDS. "Kita tentu semua berharap kabar kebenaran tokek bisa menyembuhkan AIDS itu benar adanya," katanya.

Mengingat saat ini, lanjutnya, penderita HIV/AIDS hanya bergantung pada obat Anti Retroviral (ARV) yang harganya cukup mahal dan hanya berfungsi untuk menambah daya tubuh saja bukan penyembuh AIDS.

Perburuan tokek di Pekanbaru yang belakangan marak, dikarenakan nilai jual sangat menggiurkan. Bayangkan, bila Anda menemukan tokek seberat 6 ons ke atas Anda akan mendapatkan uang Rp1 milliar. Namun jika berat tokek hanya 3 ons ke atas harganya anjlok yakni bisa dijual dari Rp30 juta sampai Rp150 juta. (lsi)

JUAL TOKEK 0271 2007 499